Stilistika
mengkaji berbagai fenomena kebahasaan dengan menjelaskan berbagai
keunikan dan kekhasan pemakaian bahasa dalam karya sastra berdasarkan
maksud pengarang dan kesan pembaca.
Estetika
merupakan aspek yang berhubungan dengan keindahan. Ia mempelajari aspek
yang memberikan keindahan pada sebuah karya seni, termasuk karya
sastra. Retorika lebih dekat dengan masalah penggunaan bahasa, tetapi
lebih menekankan akibat atau tujuan penggunaan suatu tuturan (Junus,
1989: 39-41).
Ideologi dalam konteks stilistika lebih diartikan sebagai gagasan dan pandangan hidup pengarang yang berkaitan dengan latar belakang kehidupannya dan situasi yang melahirkan karya sastra.
Ideologi dalam konteks stilistika lebih diartikan sebagai gagasan dan pandangan hidup pengarang yang berkaitan dengan latar belakang kehidupannya dan situasi yang melahirkan karya sastra.
Dalam
mengkaji ideologi pada gaya bahasa, ada dua cara yang dapat ditempuh
(Junus, 1989: 192-193). Pertama, ideologi dihubungkan dengan pengarang
dan latar belakang masa tertentu. Kedua, ideologi dilihat sebagai
fenomena teks itu sendiri yang dapat dikaji secara hermeneutik atau
intertekstual.